Buku ini berusaha mengupas secara mendalam tentang bagaimana pandemi COVID-19 membuka banyak dimensi baru terkait politik global, nasionalisme vaksin, dan distribusi kesehatan masyarakat. Buku ini mengeksplorasi bagaimana distribusi vaksin di seluruh dunia tidak hanya didasarkan pada kebutuhan medis, tetapi juga ditentukan oleh faktor politik, ekonomi, dan nasionalisme. Di banyak negara, terutama negara maju, vaksin dianggap sebagai alat kekuatan nasional dan alat diplomasi, yang menyebabkan ketidakadilan dalam distribusinya, terutama bagi negara-negara berkembang.

Buku ini juga menggambarkan bagaimana keraguan vaksin (vaccine hesitancy) dan politisasi vaksinasi menjadi penghambat besar dalam upaya global untuk mengendalikan pandemi. Di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, keraguan ini sering kali didorong oleh informasi yang salah, pengaruh politik, serta peran media yang memperburuk situasi dengan menyebarkan narasi yang saling bertentangan. Situasi ini memicu lebih banyak tantangan dalam upaya vaksinasi massal, yang seharusnya menjadi solusi efektif untuk mengakhiri pandemi.

Selain itu, buku ini menyoroti perbedaan dalam respons pemerintah dan masyarakat terhadap vaksin di berbagai belahan dunia. Di beberapa negara, insentif seperti lotere, uang tunai, dan berbagai hadiah lainnya ditawarkan untuk mendorong masyarakat agar mau divaksinasi. Meskipun beberapa inisiatif ini berhasil meningkatkan angka vaksinasi, banyak juga yang tidak berdampak signifikan karena permasalahan politik dan keraguan masyarakat yang sudah terlanjur mengakar.