-
Pembelajaran microteaching di perguruan tinggi saat ini sangat dibutuhkan dalam menghasilkan lulusan calon guru profesional yang memiliki kompetensi dan keterampilan. Guru berperan sebagai “sutradara” dalam proses pembelajaran harus mampu menguasai kelas, sekaligus guru harus mampu menggerakkan siswa sebagai subjek pembelajaran. Dengan demikian diharapkan tujuan dari pembelajaran dapat tercapai. Dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, guru mengajar menggunakan delapan keterampilan dasar mengajar yang secara terpadu ditampilkan dengan nilai-nilai dan juga pemanfaatan teknologi. Calon guru perlu dibekali dengan keterampilan dasar mengajar supaya mampu menyikapi aktivitas mengajar dan pempelajaran yang kompleks. Keterampilan dasar mengajar tersebut dipelajari dan dilatih dalam microteaching. Delapan keterampilan dasar mengajar tersebut yaitu keterampilan membuka dan menutup pelajaran, keterampilan menjelaskan, keterampilan bertanya, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan memberikan penguatan, keterampilan mengelola kelas, keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan, serta keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil.
-
Media digital tak hanya hadir dalam kehidupan orang dewasa namun juga hadir dalam kehidupan anak termasuk mereka yang berstatus pelajar di bangku Sekolah Dasar (SD) Sekolah Menengah Pertama (SMP). Relasi mereka dengan media digital pun semakin intens saat pembelajaran dilakukan secara daring selama pandemi. Tak hanya untuk belajar, anak juga menggunakan media digital untuk berinteraksi dengan sahabat maupun sanak saudara, mencari berbagai jenis informasi, serta untuk mendapatkan hiburan seperti menonton film maupun bermain aneka kuis dan game. Anak mendapatkan peluang untuk menambah pengetahuan maupun mendapatkan kesenangan dari berbagai pelayanan informasi dan hiburan yang disediakan beragam platform digital. Namun begitu, tak hanya memberikan peluang, media digital juga menciptakan tantangan. Perundungan siber, kekerasan, pornografi hoaks, ujaran kebencian, kejahatan siber, penipuan digital, dan konten negatif lainnya mungkin saja ditemui anak saat berselancar di dunia maya. Padahal anak adalah kelompok rentan yang keinginantahuannya lebih tinggi dibandingkan kompetensi literasi digitalnya dalam mengelola informasi terutama melawan konten negatif.
-
Pembahasan buku ini mencakup: Pengertian dan Karakteristik Akuntansi Manajemen, Perilaku Biaya, Full Accounting Information dan manfaatnya, Defferential Accounting Information untuk keputusan jangka pendek, keputusan jangka panjang dan perencanaan laba jangka pendek serta manfaatnya, Manajemen Berdasarkan aktivitas, Biaya Mutu dan Laporan Biaya Mutu, Target Biaya dan Biaya Selama Sklus Hidup Produk, Teori Kendala (Theory of Contraint). Selain pembahasan materi-materi diatas dalam buku ajar ini juga disertai contoh pembahasan soal masing-masing topik.
-
Kurikulum merupakan fondasi penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Seiring dengan perkembangan zaman, kurikulum di Indonesia mengalami berbagai perubahan dan penyesuaian sesuai dengan kebutuhan masyarakat, perkembangan ilmu pengetahuan, serta tantangan global. Buku ini mencoba untuk merangkum sejarah panjang kurikulum di Indonesia, dari masa awal berdirinya republik hingga penerapan Kurikulum Merdeka yang diharapkan mampu memberikan kebebasan belajar bagi siswa sesuai dengan potensi dan minat mereka. Tidak hanya berhenti pada perkembangan kurikulum di Indonesia, buku ini juga mengangkat tinjauan sistem pendidikan di beberapa negara. Perbandingan ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru bagi para pembaca tentang bagaimana berbagai negara merespons tantangan pendidikan mereka masing-masing dan bagaimana pelajaran yang diambil dari negara lain dapat diadaptasi ke dalam konteks pendidikan di Indonesia. Kekhususan buku ini terletak pada pembahasan mendalam tentang mata pelajaran Biologi dalam Kurikulum Merdeka. Pembahasan ini diharapkan dapat menjadi referensi penting bagi para pendidik dan praktisi pendidikan yang mengajar mata pelajaran Biologi. Buku ini berupaya memberikan gambaran bagaimana Kurikulum Merdeka diterapkan dalam pembelajaran Biologi, serta tantangan dan peluang yang muncul dalam pelaksanaannya.
-
Buku ini tidak hanya memuat materi atau konten, tetapi dilengkapi dengan aspek Multi Level Representasi yang memberikan gambaran yang jelas mengenai 3 aspek representasi meliputi: aspek makroskopis, submikroskopis dan simbolis, sehingga lebih menarik dan memberikan visualisasi pada pengguna. Buku dberbasis multiple representasi sangat penting dan dibutuhkan dalam memahami konsep-konsep kimia, membantu daya ingat mahasiswa karena informasi yang diterima komprehensif. Basis MLR juga dapat melatih kemampuan siswa untuk memahami dan menjelaskan suatu konsep secara verbal, grafik, diagram, simbolik, dan persamaan matematik dalam memecahkan masalah secara komprehensif. Selain itu pendeskripsian suatu konsep akan menjadi lebih jelas manakala konsep-konsep tersebut dapat disajikan dengan beragam representasi sekaligus.
-
Buku ini, yang berjudul “Diplomasi Energi Amerika Serikat Dalam Mendukung Transisi Energi Terbarukan di Negara Anggota G-20 Pada Era Pemerintahan Joe Biden,” mengkaji bagaimana strategi dan kebijakan energi Amerika Serikat mempengaruhi upaya global untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Salah satu inisiatif penting adalah pengembangan teknologi Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS), yang diusung sebagai bagian dari upaya internasional untuk mendukung pengurangan emisi karbon sesuai dengan komitmen G-20 terhadap Paris Agreement. Dalam konteks North and South Diplomacy, peran negara berkembang sebagai pengadopsi teknologi menjadi sangat krusial, terutama dalam upaya global untuk mencapai target-target iklim yang ambisius seperti yang diamanatkan oleh Paris Agreement. Negara-negara maju di belahan bumi utara, seperti Amerika Serikat dan Kanada, memimpin dalam pengembangan dan penerapan teknologi mutakhir seperti Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS). Sebagai pengadopsi teknologi, negara-negara berkembang dihadapkan pada berbagai tantangan, termasuk keterbatasan infrastruktur, sumber daya finansial, dan kapasitas teknis. Oleh karena itu, North and South diplomacy memainkan peran penting dalam menjembatani kesenjangan ini.
-
Buku Kimia ini tidak hanya memuat materi atau konten, tetapi dilengkapi dengan aspek Multi Level Representasi yang memberikan gambaran yang jelas mengenai 3 aspek representasi meliputi: aspek makroskopis, submikroskopis dan simbolis, sehingga lebih menarik dan memberikan visualisasi pada pengguna. Buku dberbasis multiple representasi sangat penting dan dibutuhkan dalam memahami konsep–konsep kimia, membantu daya ingat mahasiswa karena informasi yang diterima komprehensif. Basis MLR juga dapat melatih kemampuan siswa untuk memahami dan menjelaskan suatu konsep secara verbal, grafik, diagram, simbolik, dan persamaan matematik dalam memecahkan masalah secara komprehensif. Selain itu pendeskripsian suatu konsep akan menjadi lebih jelas manakala konsep–konsep tersebut dapat disajikan dengan beragam representasi (MLR) sekaligus.
-
Pertemuan G20 di Bali tidak hanya menjadi ajang bagi Indonesia untuk memperlihatkan kebolehannya dalam diplomasi internasional, tetapi juga menjadi bukti nyata kemampuan bangsa ini dalam menghadapi tantangan global di tengah situasi yang penuh dinamika. Berbagai isu penting seperti perubahan iklim, pemulihan ekonomi pasca pandemi, serta stabilitas dan keamanan internasional menjadi topik yang dibahas secara mendalam pada pertemuan ini. Diplomasi Indonesia berhasil menjembatani perbedaan di antara berbagai negara anggota dan memfasilitasi tercapainya konsensus yang bermanfaat bagi kepentingan global. Buku ini menguraikan dengan rinci langkah-langkah diplomasi yang diambil oleh Indonesia, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan KTT G20 di Bali. Melalui serangkaian analisis dan refleksi, pembaca diajak untuk memahami kompleksitas diplomasi multilateral yang melibatkan berbagai aktor, baik dari sektor pemerintahan maupun non-pemerintahan. Kami juga menyajikan berbagai kisah di balik layar yang menggambarkan tantangan serta strategi yang digunakan oleh para diplomat Indonesia dalam memastikan kesuksesan pertemuan ini.
-
Buku “Fiqh Kebebasan Beragama di Indonesia: dari Nalar Filosofis Hingga Politik Hukum” menyajikan konsep kebebasan beragama serta permasalahan-permasalahannya, baik dalam tataran juridis, filosofis maupun empiris. Permasalahan kebebasan beragama tidak saja terdapat dalam UU PNPS, Peraturan Daerah, bahkan dalam tataran implementasinya masih terdapat permasalahan diskriminasi, truth claim pemahaman keagamaan, dan kekerasan atas nama agama yang disebabkan kepentingan-kepentingan politik tertentu. Oleh karenanya Buku ini menawarkan diskursus filosofis dan kajian politik hukum tentang kebebasan beragama di Indonesia. Bahkan buku ini menawarkan konstruksi baru konsep kebebasan beragama di Indonesia, yaitu: (1) merubah paradigma Positivistik kepada Paradigma Integratif pada konstruksi hukum kebebasan beragama di Indonesia; 2) Negara harus menjamin kebebasan beragama setiap warga negara, baik di ranah internum dalam konteks beraqidah, ataupun eksternum dalam konteks beribadah dan bermuamalah, termasuk menjalankan syariat Islam bagi yang beragama islam, dengan batasan nilai Pancasila, keadilan dan kemaslahatan; (2) Negara tidak boleh memaksa seseorang untuk mengikuti agama tertentu, termasuk enam agama “pemerintah”. ; (3) Negaralah harus menghukum orang yang melanggar ketertiban, kemaslahatan dan keamanan negara dalam pelaksanaan kehidupan beragama di masyarakat.
-
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat menuntut inovasi dalam dunia pendidikan, termasuk dalam pembelajaran kimia. Pengintegrasian pendekatan STEM diharapkan mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif peserta didik. Selain itu, penanaman nilai-nilai Islam dalam proses pembelajaran juga menjadi landasan penting dalam pembentukan karakter peserta didik yang berakhlak mulia, bertanggung jawab, dan peduli terhadap lingkungan. Buku ini terdiri dari beberapa bab yang tersusun secara sistematis, mulai dari pengenalan pentingnya pendidikan kimia hingga penerapannya dalam konteks pembangunan berkelanjutan. Setiap bab dilengkapi dengan contoh soal, latihan, serta studi kasus yang relevan untuk memudahkan pemahaman pembaca terhadap materi yang disajikan. Selain itu, integrasi nilai-nilai Islam dalam setiap bab bertujuan memberikan pemahaman holistik mengenai peran penting ilmu kimia dalam kehidupan sehari-hari dan kaitannya dengan ajaran Islam.
-
Buku ini, “Cave Hic Dragones: Memahami Kekuatan Struktural dalam Ekonomi Global”, hadir untuk memperkuat pemahaman mahasiswa mengenai dinamika Ekonomi Politik Internasional (IPE) dan cara mempelajarinya dari tataran teoretis hingga pada aras yang lebih membumi di ranah implikasi praktisnya. Sebagai mahasiswa Hubungan Internasional, penting untuk memahami kekuatan struktural yang membentuk ekonomi global dan bagaimana kekuatan tersebut mempengaruhi negara kita. Dengan pemahaman ini, kita dapat lebih waspada dan siap menghadapi tantangan yang datang dari kekuatan eksternal yang terus berubah. Judul buku ini, “Cave Hic Dragones,” diambil dari frasa Latin yang berarti “Hati-hati, di sini ada naga.” Frasa ini digunakan pada peta kuno untuk menandai daerah-daerah yang belum dipetakan atau berbahaya, di mana penjelajah mungkin menghadapi risiko yang tidak diketahui. Dalam konteks buku ini, frasa tersebut menggambarkan dunia ekonomi politik internasional yang kompleks dan seringkali penuh dengan risiko dan ketidakpastian. Ekonomi global saat ini penuh dengan “naga”—tantangan struktural dan dinamika kekuasaan yang dapat mempengaruhi stabilitas dan kesejahteraan negara. Dalam buku ini, kita akan menjelajahi berbagai konsep dan perspektif dalam IPE, mulai dari sejarah perkembangannya hingga teori-teori kontemporer yang relevan. Kita akan mempelajari bagaimana kebijakan laissez-faire dan kapitalisme mempengaruhi perekonomian global, serta bagaimana merkantilisme dan neomerkantilisme tetap relevan di era modern ini. Selain itu, kita juga akan mendalami perspektif strukturalisme yang menyoroti ketimpangan dan eksploitasi pasar, serta struktur-struktur utama dalam ekonomi politik internasional seperti keamanan global, produksi dan perdagangan global, moneter dan finansial global, serta pengetahuan dan teknologi global. Pembelajaran EPI sangat relevan dalam konteks globalisasi saat ini, di mana interkoneksi antara negara-negara semakin erat dan kompleks. Sebagaimana dinyatakan oleh Stiglitz (2002), globalisasi membawa serta tantangan dan peluang yang harus dihadapi dengan bijak dan penuh kesiapsiagaan. Globalisasi ekonomi mempercepat aliran barang, jasa, dan modal antar negara, tetapi juga meningkatkan risiko ketidakstabilan ekonomi global yang dapat berdampak signifikan pada ekonomi domestik.
-
Buku ini terdiri dari sepuluh bab yang dirancang secara sistematis untuk memperkenalkan dan mendalami teori-teori kunci dalam hubungan internasional. Bab pertama memberikan landasan dasar mengenai studi dan teori hubungan internasional, yang penting bagi pembaca untuk memahami konteks dan relevansi teori-teori yang akan dibahas pada bab-bab selanjutnya. Bab II membahas Mazhab Inggris, sebuah pendekatan yang menekankan pentingnya norma, hukum internasional, dan masyarakat internasional dalam hubungan antarnegara. Selanjutnya, Bab III memperkenalkan Konstruktivisme, sebuah teori yang menyoroti peran ide dan identitas dalam membentuk politik global. Bab IV mengupas Teori Kritis, yang mengajak kita untuk melihat hubungan internasional melalui lensa kritis, mempertanyakan struktur kekuasaan dan ketidakadilan yang ada. Bab V melanjutkan dengan pembahasan mengenai Neomarxisme, yang berfokus pada dinamika ekonomi politik global dan ketidaksetaraan struktural. Post Strukturalisme, yang menjadi fokus Bab VI, menawarkan perspektif yang berbeda dalam memahami hubungan internasional, dengan menekankan analisis diskursif dan dekonstruksi. Bab VII kemudian mengangkat Feminisme, yang mengkritisi bias gender dalam studi hubungan internasional dan mendorong inklusivitas dalam analisis global. Di Bab VIII, Green Theory diperkenalkan sebagai pendekatan yang menekankan pentingnya keberlanjutan lingkungan dalam hubungan internasional. Bab IX melengkapi pembahasan dengan teori-teori non-Barat, yang menantang dominasi teori Barat dalam studi hubungan internasional dan menawarkan perspektif alternatif yang lebih beragam. Akhirnya, Bab X menyajikan kesimpulan yang merangkum seluruh pembahasan, memberikan refleksi kritis, serta menawarkan pandangan ke depan bagi studi hubungan internasional.