Pengelolaan hutan lindung dan tanaman langka merupakan isu yang semakin relevan dalam upaya melindungi keanekaragaman hayati serta keberlanjutan ekosistem. Buku ini hadir sebagai wujud dari kepedulian dan tanggung jawab terhadap kelestarian alam, khususnya dalam mengatasi tantangan kerusakan hutan dan kepunahan tanaman langka. Salah satu aspek yang penting dalam upaya ini adalah pelibatan masyarakat lokal yang menjadi garda terdepan dalam menjaga kawasan hutan yang ada di sekitar mereka. Pelibatan masyarakat dalam pengelolaan hutan lindung bukan hanya menjadi solusi yang tepat untuk menjaga keseimbangan ekosistem, tetapi juga memperkuat posisi sosial dan ekonomi mereka. Buku ini menyajikan berbagai teknik dan pendekatan dalam melibatkan masyarakat secara aktif dalam pengelolaan hutan lindung, mulai dari tahap perencanaan hingga implementasi. Melalui pendekatan partisipatif, masyarakat lokal dapat memiliki rasa kepemilikan dan tanggung jawab yang lebih besar terhadap hutan yang mereka kelola.

Buku ini dibuat sebagai upaya meningkatkan literasi dalam bidang arsitektur, khususnya terkait topik perencanaan dan pengembangan ruang interior. Dalam konteks yang lebih spesifik, buku ini diharapkan dapat membantu memberikan pemahaman lebih detail tentang konsep space syntax dan penerapannya dalam analisis arsitektur interior ruang seni dan arsitektur melalui penjelasan deskriptif secara detail, terukur, kajian-kajian terdahulu yang relevan, serta studi kasus. Buku ini terdiri dari enam bagian. Bagian awal penulis mencoba menjelaskan secara umum dasar-dasar tata ruang dalam arsitektur, yaitu tentang konsep bentuk, ruang, dan tatanan. Ruang seni dan arsitektur sebagai objek bahasan dalam buku ini juga dijelaskan pada pembahasan-pembahasan awal. Kemudian penjelasan dilanjutkan dengan deskripsi tentang konsep visibilitas dalam arsitektur. Space syntax dalam konteks arsitektur juga menjadi bahasan pokok dalam kajian visibilitas sehingga teori ini juga dijabarkan secara detail dalam buku ini. Pembahasan dilanjutkan pada metode analisis yang biasa dilakukan, serta tools atau alat yang digunakan dalam analisis visibilitas menggunakan pendekatan space syntax. Analisis lebih mendalam beserta metode riset relevan dijelaskan pada pembahasan berikutnya untuk memberikan gambaran kepada pembaca tentang teknik atau metode analisis penelitian-penelitian terkait visibilitas ruang dengan pendekatan space syntax. Pada bagian akhir, penulis memberikan contoh studi kasus kajian visibilitas pada suatu ruang seni dan arsitektur. Dengan runtutan bahasan yang disusun, penulis berharap pembaca dapat memahami tentang visibilitas secara umum, keterkaitannya dengan pendekatan space syntax, metode analisis, hingga contoh studi kasus.