• Media digital tak hanya hadir dalam kehidupan orang dewasa namun juga hadir dalam kehidupan anak termasuk mereka yang berstatus pelajar di bangku Sekolah Dasar (SD) Sekolah Menengah Pertama (SMP). Relasi mereka dengan media digital pun semakin intens saat pembelajaran dilakukan secara daring selama pandemi. Tak hanya untuk belajar, anak juga menggunakan media digital untuk berinteraksi dengan sahabat maupun sanak saudara, mencari berbagai jenis informasi, serta untuk mendapatkan hiburan seperti menonton film maupun bermain aneka kuis dan game. Anak mendapatkan peluang untuk menambah pengetahuan maupun mendapatkan kesenangan dari berbagai pelayanan informasi dan hiburan yang disediakan beragam platform digital. Namun begitu, tak hanya memberikan peluang, media digital juga menciptakan tantangan. Perundungan siber, kekerasan, pornografi hoaks, ujaran kebencian, kejahatan siber, penipuan digital, dan konten negatif lainnya mungkin saja ditemui anak saat berselancar di dunia maya. Padahal anak adalah kelompok rentan yang keinginantahuannya lebih tinggi dibandingkan kompetensi literasi digitalnya dalam mengelola informasi terutama melawan konten negatif.
  • Buku Kimia ini tidak hanya memuat materi atau konten, tetapi dilengkapi dengan aspek Multi Level Representasi yang memberikan gambaran yang jelas mengenai 3 aspek representasi meliputi: aspek makroskopis, submikroskopis dan simbolis, sehingga lebih menarik dan memberikan visualisasi pada pengguna. Buku dberbasis multiple representasi sangat penting dan dibutuhkan dalam memahami konsep–konsep kimia, membantu daya ingat mahasiswa karena informasi yang diterima komprehensif. Basis MLR juga dapat melatih kemampuan siswa untuk memahami dan menjelaskan suatu konsep secara verbal, grafik, diagram, simbolik, dan persamaan matematik dalam memecahkan masalah secara komprehensif. Selain itu pendeskripsian suatu konsep akan menjadi lebih jelas manakala konsep–konsep tersebut dapat disajikan dengan beragam representasi (MLR) sekaligus.
  • Buku ini berfokus pada tiga tema sentral; ASEAN, Poros Maritim Dunia, dan krisis kemanusiaan etnis Rohingya di Myanmar. Ada alasan tersendiri mengapa penulis membahas tiga hal tersebut. Pertama, ASEAN merupakan sokoguru politik luar negeri Indonesia. Komitmen terhadap ASEAN sudah menjadi keharusan bagi setiap pemimpin. Di era kepemimpinan Presiden Jokowi, komitmen ini mula-mula tidak muncul lantaran kuatnya corak pragmatis kebijakan luar negeri Jokowi. Namun di periode kedua pemerintahannya, Jokowi mulai menganggap ASEAN penting sehingga peran kepemimpinan regional Indonesia kembali pulih. Kedua, gagasan Poros Maritim Dunia penting dibahas karena doktrin ini menjadi ujung tombak strategi besar kebijakan luar negeri Jokowi, khususnya di periode pertama. Gagasan ini canggih, visioner namun aplikatif. Artinya, Poros Maritim Dunia bukan sekadar jargon. Ironisnya, gagasan ini lenyap begitu saja ketika Jokowi memerintah Indonesia untuk kedua kalinya. Hal ini menuntut penjelasan. Ketiga, isu Rohingya menarik dikaji karena menguji komitmen Indonesia sebagai pencipta perdamaian serta pemimpin kawasan. Setiap rezim umumnya memiliki corak kebijakan luar negeri masing-masing, yang seringkali malah bertolakbelakang satu sama lain. Menariknya, baik kebijakan luar negeri Yudhoyono maupun Jokowi sama-sama menaruh perhatian serius terhadap isu Rohingya. Artinya, tentu ada faktor yang membuat kedua rezim berkomitmen terhadap isu tersebut. Ini juga menuntut penjelasan.
  • Karya ini merupakan himpunan pemikiran tentang kiprah politik luar negeri Indonesia sejak era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono sampai Joko Widodo. Selain itu, karya ini juga menyoroti isu keamanan internasional di kawasan Asia seiring dengan menguatnya pengaruh China di Indo-Pasifik serta krisis keamanan di Semenanjung Korea dan Laut China Selatan. Penulis juga mendiskusikan bagaimana ASEAN sebagai organisasi regional menyongsong integrasi menuju sebuah komunitas tunggal di Asia Tenggara, bagaimana perannya di tengah rivalitas negara adidaya, serta bagaimana ASEAN mengelola disparitas diantara negara anggotanya. Namun demikian, karya ini lebih dominan menyoroti politik luar negeri Indonesia sebagai bahan refleksi dan evaluasi bagi pemimpin-pemimpin Indonesia di masa mendatang bagaimana menavigasi gejolak geopolitik abad-21 yang semakin sulit diprediksi.
  • Mata kuliah Bahasa Indonesia mengajarkan hal-hal yang berkenaan dengan ilmu kebahasaan. Ruang lingkup keilmuannya akan bermanfaat bagi mahasiswa karena akan memudahkan ketika menyajikan tulisannya dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar termasuk di dalamnya unsur-unsur penulisan kata, kalimat, paragraf, tanda baca, unsur serapan, dan tata tulis lainnya. Hasil karya tulis tersebut biasanya juga akan disampaikan dalam forum ilmiah untuk dianalisis dan ditanggapi oleh audiens. Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya harus terampil menulis tetapi juga diharapkan memiliki keterampilan berbicara sehingga substansi tulisan dapat disampaikan dengan lebih baik tanpa adanya kesalahan persepsi. Pada dasarnya mahasiswa dipandang sudah terampil berbahasa karena secara kuantitas telah mendapatkan berbagai pelatihan keterampilan berbahasa yang diajarkan secara formal dan informal. Dalam proses komunikasi dengan keluarga pun mahasiswa umumnya juga menggunakan bahasa sebagai pengantarnya. Jadi, idealnya mahasiswa sudah menguasai keterampilan berbahasa karena telah mempelajarinya dari tingkatan sederhana hingga kompleks, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan pada setiap jenjang pendidikan. Penulis berharap buku ini dapat menjadi bahan ajar pendamping pada perkuliahan Bahasa Indonesia sehingga mahasiswa tidak hanya memahami dan menguasai unsur-unsur kebahasaan, tetapi juga memiliki keterampilan berbahasa produktif. Keterampilan berbahasa produktif terdiri atas berbicara dan menulis. Kedua keterampilan tersebut selalu diimplementasikan pada setiap aktivitas perkuliahan. Oleh karena itu, keduanya harus dipelajari karena memberikan dukungan pada kegiatan perkuliahan mata kuliah lainnya. Merunut fungsinya sebagai buku ajar suplemen mata kuliah Bahasa Indonesia maka buku ini diperuntukkan bagi semua mahasiswa berbagai jurusan yang ingin memperkaya khazanah keilmuan dan meningkatkan keterampilan khususnya berbahasa produktif.
  • Buku ini membahas tentang penerjemahan sulih suara pada film berbahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia. Di bagian awal terlebih dahulu disampaikan deskripsi tentang sulih suara, bagaimana proses sulih suara dijalankan, siapa saja yang terlibat dalam proses tersebut, apa kelebihan dan kekurangan sulih suara, bagaimana kesan penonton film yang disulihsuarakan, undang-undang yang mengatur sulih suara, dan upaya yang pernah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu sulih suara. Beberapa perkembangan terbaru di dunia sulih suara seperti munculnya teknologi text to speech dan artificial intelligence ditambahkan untuk memberi konteks terbaru. Selanjutnya buku membahas tentang penerjemahan untuk anak dan tinjauan pada hasil penerjemahan sulih suara salah satu film untuk anak. Selama ini ada anggapan di kalangan penonton bahwa kualitas penerjemahan film sulih suara masih jauh dari harapan. Anggapan ini ternyata tak sepenuhnya benar. Bukti menunjukkan bahwa banyak dubbing yang dilakukan pada film kartun dan animasi untuk anak sukses di pasaran. Ini tentu menggembirakan mengingat cara termungkin terjemahan film untuk anak adalah melalui dubbing. Usia anak-anak akan mengalami kesulitan jika terjemahan film dilakukan dengan subtitling. Dengan kualitas dubbing film anak yang memuaskan, jaminan tingkat ketertontonan film bagi anak menjadi lebih tinggi.
  • Naskah sederhana yang hadir di hadapan pembaca ini adalah wahana silaturrahmi kami, Pengurus MUI Kota Semarang. Di sini, amanah MUSDA sudah mulai berproses, diantaranya akan mengunjungi umat Muslim di wilayah Kota Semarang dengan terbitan demi terbitan. Dengan terbitan diharapkan selain mudah disimak ketika hari Jum’at dan hari raya, naskahnya juga bisa dibaca secara berulang-ulang guna dipetik manfaatnya. Buku ini hadir di hadapan pembaca berkat bantuan dari banyak pihak. Untuk itu, atas segala uluran tangan bantuan, sudah selayaknya kami ucapkan terima kasih. Pertama, kepada Ibu Walikota dan segenap jajarannya yang atas atensinya telah memungkinkan aktivitas MUI Kota Semarang dapat berjalan dengan lancar. Kedua ucapan terima kasih disampaikan kepada segenap pengurus MUI Kecamatan, yang berkat kerjasama baiknya, memungkinkan kita bekerja secara optimal, termasuk dalam memproduk naskah tertulis.
  • Buku ini disusun secara lengkap dan disertai soal-soal berbasis HOTS (Higher Order Thinking Skill) yang membutuhkan kemampuan analisis tinggi untuk menjawab soal. Buku ini didesain agar dapat dipelajari oleh mahasiswa secara mandiri karena lengkap dan sistematis, serta berisi soal-soal berbasis HOTS. Soal-soal tersebut diharapkan dapat membuat mahasiswa terlatih dan terbiasa dengan soal-soal yang membutuhkan kemampuan analisis tinggi. HOTS merupakan bagian ranah kognitif dalam taksonomi Bloom yang meliputi menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
  • Buku ini menghadirkan sebuah pembahasan mendalam yang menyoroti permasalahan krusial dalam hubungan antara industrialisasi dan kesehatan perairan. Industrialisasi yang pesat seringkali memberikan dampak signifikan terhadap kualitas perairan, dengan memunculkan sejumlah tantangan serius bagi ekosistem air dan kesehatan manusia. Dalam konteks ini, pemantauan kualitas perairan menjadi suatu keharusan, dan penekanan pada penggunaan indikator biologi menandai pendekatan yang holistik dan efektif. Paradigma yang disajikan dalam buku ini bertujuan untuk memberikan kontribusi yang substansial terhadap pemahaman kita tentang dampak industrialisasi terhadap ekosistem perairan dan dampaknya terhadap kesehatan manusia. Penulis menganalisis secara rinci peran indikator biologi dalam pemantauan kualitas perairan, membawa pembaca melalui serangkaian penelitian dan temuan yang relevan. Buku ini bukan hanya sekadar kumpulan data dan temuan, tetapi juga merupakan landasan teoritis yang kuat bagi upaya-upaya pelestarian dan peningkatan kualitas perairan. Pentingnya pemahaman yang mendalam terhadap hubungan antara industrialisasi dan kesehatan perairan tak dapat diabaikan. Oleh karena itu, buku ini diharapkan dapat memberikan wawasan yang berharga bagi para peneliti, praktisi, serta pembuat kebijakan yang berkepentingan dalam upaya pelestarian sumber daya alam dan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, buku ini diharapkan dapat menjadi referensi yang bermanfaat bagi mahasiswa dan pembaca umum yang ingin memahami lebih dalam tentang peran indikator biologi dalam pemantauan kualitas perairan di tengah dinamika industrialisasi modern.
  • Buku “Kewirausahaan Berbasis Kimia Hijau” kami susun semaksimal mungkin agar bermanfaat bagi para pembaca yang memerlukan informasi mengenai Kewirausahaan Berbasis Kimia Hijau. Buku ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi mata kuliah yang berkaitan dengan kewirausahaan. Buku ini menjelaskan tentang konsep dasar kewirausahaan, kewirausahaan berbasis kimia hijau, contoh-contoh kewirausahaan berbasis kearifan lokal, penerapan sains dalam kewirausahaan, visi SETS, strategi pemasaran, hingga financial literacy.
  • Buku dengan judul “Perkawinan Anak dan Problematikanya dalam Hukum di Indonesia” penting dibaca karena tidak hanya mendeskripsikan problem perkawinan anak di Indonesia dalam tataran legal formal tetapi juga dalam tataran realitas sosial. Kondisi tersebut berimplikasi pada bangunan hukum yang ada baik substansi hukum, struktur hukum maupun budaya hukum yang seolah melanggengkan perkawinan anak. Kondisi demikian menyebabkan pentingnya merekonstruksi bangunan hukum terkait perkawinan anak di Indonesia baik dari sisi substansi hukum, struktur hukum dan budaya hukum.
  • Ranah seni dan arsitektur sebagai produk kebudayaan terus berkembang sesuai dengan kemajuan pengetahuan serta penemuan baru dalam bidangnya. Fenomena serta wacana seni dan arsitektur saat ini yang kian melebur memerlukan metode atau cara baru dalam pembacaannya. Pada kondisi ini kritik seni dan arsitektur menjadi perlu untuk dikembangkan. Obyek kritik seni dan arsitektur pada umumnya bertumpu pada aspek kekaryaan. Anggapan ini tentu saja sudah tidak relevan lagi dengan perkembangan seni rupa dan arsitektur saat ini. Dimensi seni dan arsitektur yang secara kontekstual bersinggungan dengan aspek keilmuan lain seperti sosiologi, antropologi dan psikologi perlu dibaca secara komprehensif tanpa menghilangkan identitas keilmuan seni dan arsitektur itu sendiri. Keilmuan seni dan arsitektur sebagai bagian dari budaya visual, unsur serta prinsip seni dan arsitekturnya pun perlu diperhatikan.
Go to Top