• This book addresses the vital intersection of astronomy education and planetarium management within Islamic academic institutions. It synthesizes theoretical frameworks with practical insights, championing the integration of cosmic exploration and the Unity of Sciences philosophy. Through five structured chapters, it establishes foundational knowledge in astronomy and management, examines Southeast Asian planetarium models, and presents actionable strategies for institution-level planetarium development all while harmonizing global standards with cultural values.

    The work culminates in evidence-based recommendations to advance educational astronomy, serving as both an academic resource and practical guide for administrators and policymakers. By bridging scientific inquiry, faith-based education, and celestial wonder, this volume aims to inspire innovative approaches to cosmic learning. The authors extend profound gratitude to contributors, envisioning this work as a beacon for future integrations of science and spirituality under the planetarium dome.

  • Wasiat Taqwa

    Rp81.000,00

    Wasiat taqwa bukan hanya kalimat pembuka khutbah Jumat, tapi juga pesan abadi yang menghidupkan nurani dan membimbing umat dalam menjalani kehidupan dunia dan akhirat. Buku Khutbah Wasiat Taqwa menyajikan 12 materi khutbah pilihan yang dirangkai oleh para ulama dan akademisi ternama, menghadirkan khazanah dakwah yang relevan dengan dinamika sosial dan spiritual.

    Mulai dari tema kepemimpinan ideal dalam perspektif Al-Qur’an dan Hadis, kewajiban taat kepada pemimpin yang adil, kerukunan antarumat, hingga aktualisasi cinta tanah air, buku ini menjadi rujukan berharga bagi para khatib, pendidik, dan umat Islam yang ingin memperdalam pemahaman keislaman secara menyeluruh. Di dalamnya juga dibahas nilai-nilai ibadah yang sarat makna seperti zakat, qurban, serta keutamaan bulan-bulan mulia seperti Rajab, Dzulhijjah, dan Tahun Baru Hijriyah.

    Buku ini bukan sekadar kumpulan teks khutbah, melainkan panduan moral dan sosial yang menggugah hati serta memperkuat ikatan keislaman, kebangsaan, dan kemanusiaan.

  • Buku Pembacaan Teori Sistem Jasser Auda dalam Ayat Hukum ini membahas bagaimana teori sistem yang dirumuskan oleh Jasser Auda dan dilanjutkan dengan aplikasinya teori tersebut dalam ayat hukum yang berkenaan dengan wanita dan masjid. Buku ini memuat memuat beberapa pokok bahasan. Pertama, sistem adalah sekumpulan unsur yang saling berkaitan membentuk satu kesatuan dan saling terintegrasi untuk menjalankan berbagai fungsi. Dengan definisi ini, Auda berusaha mengintegrasikan berbagai pengetahuan yang relevan dengan disiplin umum kajian Islam, filsafat, dan sistem sebagai pendekatannya. Ada enam fitur sistem yang dioptimalkan Jasser Auda, yang meliputi cognitions (watak kognisi), holism or wholeness (keseluruhan), multidimensionality, openness (keterbukaan), dan purposefulness of systems, dapat dijadikan pisau analisa. Kedua, unsur cognitive dalam memahami ayat hukum yang berkaitan dengan wanita dan masjid, dalam pandangan Auda banyak puluhan ayat di dalam al-Qur’an yang berhubungan dengan masjid yang isinya memotivasi umat Islam baik laki-laki maupun wanita agar sering ke masjid untuk mendapatkan petunjuk keagamaan, nur/cahaya Ilahi dan pengetahuan. Unsur kemenyeluruhan (wholeness/ Al-Kulliyyah) Audah dalam menetapkan ketentuan hukum tentang wanita dan masjid ini dengan menggali semua ayat yang berkaitan dengan masjid dan diikuti penjelasan dari Hadis-Hadisnya Rasulullah. Ketiga, unsur keterbukaan (Opennes/al-Infitahiyyah. dilakukan oleh Audah dengan menampilkan berbagai pendapat tentang boleh atau larangan mengunjungi masjid dengan argumentasi masing-masing.
  • Buku ini disusun sebagai upaya menjembatani pemahaman tentang peran pekerjaan sosial (social work) dalam konteks multikultural dan multireligius, khususnya bagi mahasiswa program studi Studi Agama-Agama. Pendekatan lintas agama dan iman dalam pekerjaan sosial menjadi semakin relevan di tengah kompleksitas kehidupan sosial yang melibatkan beragam keyakinan, tradisi, dan nilai. Sebagai bagian dari pembelajaran di program Studi Agama-Agama, buku ini menguraikan bagaimana titik temu dari konsep-konsep teologis, etika agama, dan pemahaman interfaith dapat memberikan landasan untuk praktik pekerjaan sosial yang inklusif. Selain itu, buku ini juga menyoroti pentingnya kesejahteraan sosial, solidaritas kemanusiaan, dan perdamaian lintas agama sebagai prinsip dasar dalam mengatasi berbagai tantangan sosial di masyarakat.
  • The book delves into a range of topics, from the moral and ethical dilemmas faced by characters in pandemic-themed literature to the underlying spiritual lessons that resonate with Islamic teachings. By bridging the gap between literature and faith, this book seeks to enrich academic discourse and inspire critical thinking among readers. It also highlights how Islamic perspectives on resilience, compassion, and collective responsibility can provide timeless insights, even in the modern literary landscape. The completion of this book was made possible through the support and contributions of many individuals. We extend our deepest gratitude to our colleagues, students, and mentors, whose constructive feedback and encouragement have greatly enriched this work. Their perspectives have not only enhanced the content but also underscored the importance of interdisciplinary approaches in addressing contemporary issues through a literary lens.
  • Buku “Fiqh Kebebasan Beragama di Indonesia: dari Nalar Filosofis Hingga Politik Hukum” menyajikan konsep kebebasan beragama serta permasalahan-permasalahannya, baik dalam tataran juridis, filosofis maupun empiris. Permasalahan kebebasan beragama tidak saja terdapat dalam UU PNPS, Peraturan Daerah, bahkan dalam tataran implementasinya masih terdapat permasalahan diskriminasi, truth claim pemahaman keagamaan, dan kekerasan atas nama agama yang disebabkan kepentingan-kepentingan politik tertentu. Oleh karenanya Buku ini menawarkan diskursus filosofis dan kajian politik hukum tentang kebebasan beragama di Indonesia. Bahkan buku ini menawarkan konstruksi baru konsep kebebasan beragama di Indonesia, yaitu: (1) merubah paradigma Positivistik kepada Paradigma Integratif pada konstruksi hukum kebebasan beragama di Indonesia; 2) Negara harus menjamin kebebasan beragama setiap warga negara, baik di ranah internum dalam konteks beraqidah, ataupun eksternum dalam konteks beribadah dan bermuamalah, termasuk menjalankan syariat Islam bagi yang beragama islam, dengan batasan nilai Pancasila, keadilan dan kemaslahatan; (2) Negara tidak boleh memaksa seseorang untuk mengikuti agama tertentu, termasuk enam agama “pemerintah”. ; (3) Negaralah harus menghukum orang yang melanggar ketertiban, kemaslahatan dan keamanan negara dalam pelaksanaan kehidupan beragama di masyarakat.
  • Buku ini merupakan buku ajar yang diharapkan bisa digunakan Oleh: a). Mahasiswa Sl dan mahasiswa S2 yang mengambil mata kuliah Manajemen Keuangan dan Keuangan Syariah, b). Para praktisi bisnis yang ingin mempelajari dan mendalami Keuangan Syariah sehingga sebagai acuan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, dan c). Para peneliti yang tertarik untuk mengembangkan riset tentang Keuangan Syariah Kontemporer. Buku ini berbeda dengan buku lain terkait dengan keuangan syariah, karena buku ini berisi topik-topik terbaru terkait dengan dinamika perkembangan keuangan di Indonesia, seperti: fintech syariah, crowdfunding, wakaf tunai, wakaf saham, green sukuk, dan sebagainya. Buku ini terdiri dari beberapa bab, antara lain: Bisnis dan Keuangan Islam, Transaksi yang diperbolehkan dalam Islam, Transaksi yang dilarang oleh Islam, Bank Syariah, Pasar Modal Syariah, Baitul Maal Wattamwil, Badan Amil Zakat Nasional, Lembaga Amil Zakat, Gadai Syariah, Gadai Emas, Asuransi Syariah, Wakaf Tanah, Wakaf Tunai, Wakaf Saham, Green Sukuk, Fintech Syariah, dan Crowdfunding Syariah.
  • Fenomena yang ada di masyarakat melalui tindakan kriminalisasi agama memang sangat mengkhawatirkan. Salah satu tindakan kritis yang harus dicegah adalah fenomena Islam garis keras di masyarakat, yang memberikan warna Islam yang rahmatan lil’alamin menjadi suatu hal yang dilihat melalui indeks kekerasan dan pemaksaan di masyarakat. Perbedaan keragaman corak pemikiran dalam memahami Islam ketika tidak disikapi dengan kedewasaan dalam beragama serta “ruang dialog agama” yang baik akan menimbulkan masalah yang berkepanjangan. Dalam arus globalisasi memungkinkan perbedaan tersebut menjadi “ruang terbuka” karena tidak adanya sekat sehingga semua informasi masuk dalam kehidupan masyarakat. Masuknya ide-ide dan gagasan islam radikal sangat membahayakan semangat nasionalisme di Indonesia.
  • Kembali saya harus berterima kasih kepada penerbit yang berkenan menerbitkan buku kumpulan kolom saya yang kedua. Senang bahwa hal-hal yang saya tulis, dibaca. Saya tidak pernah berpretensi menulis buku laris. Namun, bahwa selalu ada saja yang menyempatkan membeli buku saya, cukuplah sebagai bukti bahwa pembaca itu ada. Bisa jadi tidak banyak, tetapi itu cukuplah bagi saya. Di acara Prie GS Morning Show Radio Prambors Semarang, saya kerap ditelepon mahasiswa bernama Raida. Saya belum pernah bertemu fisik dengannya. Akan tetapi, Raida ini mengaku sudah tiga bulan mencari buku pertama saya, Nama Tuhan di sebuah Kuis dan belum memperoleh hingga kini. Terakhir ia menuruti saran saya pergi ke Gramedia Java Mall Semarang dan mendapati buku itu sudah sangat lecek. Ia menolak buku ini dan ingin bertukar den-gan yang lebih baru sehingga ia melepas buku yang lecek itu untuk pembeli lain yang pada saat yang sama juga meminatinya. Namun, Raida ini akhirnya harus kecewa lagi karena buku lecek itulah satu-satunya yang tersisa.Tentu saya menghargai usahanya. Ingin saya memberi satu eksemplar kepadanya secara cuma-cuma. Apa daya, cuma tiga eksemplar saja dari penerbit yang menjadi hak saya. Sudah beberapa kali saya membeli buku saya sendiri dan telah saya hadiahkan kepada teman-teman dekat. Kalau saya kelewat bersemangat membeli buku sendiri untuk saya bagi-bagikan sebagai hadiah, tentu bangkrutlah saya. Akan tetapi, bahwa ada pihak seperti Raida itu, tentu merupakan peng-hargaan bagi saya. Saya merasa, betapapun tidak penting soal-soal yang saya tulis itu, ternyata bukan sesuatu yang sia-sia.
  • Buku ini merupakan hasil dari kerja keras dan dedikasi dalam menyusun topik Islam & Ilmu Sains. Buku ini tidak hanya sekadar menghimpun informasi, tetapi juga mengusung semangat interdisipliner yang kuat serta integrasi yang erat antara Islam dan Ilmu Sains, dengan fokus khusus pada bidang analis kesehatan. Dalam setiap halaman, pembaca akan diajak untuk menjelajahi pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana prinsip-prinsip agama Islam memberikan landasan yang kokoh dalam memahami dan menerapkan ilmu pengetahuan modern, terutama dalam konteks kesehatan. Dengan penekanan pada integrasi interkonektif antara Islam dan sains, buku ini diharapkan dapat menjadi panduan yang bermanfaat bagi para mahasiswa, akademisi, dan praktisi di bidang kesehatan serta semua yang tertarik untuk memahami hubungan antara agama dan ilmu pengetahuan. Semoga buku ini menjadi sumber inspirasi dan pengetahuan yang berharga bagi para pembaca, membawa pemahaman yang lebih mendalam tentang kompleksitas hubungan antara prinsip-prinsip agama dan pengetahuan modern.
  • Buku ini dibuat sebagai upaya meningkatkan literasi dalam bidang tasawuf dan psikoterapi, khususnya dalam pengembangan alat ukur kebahagiaan sufistik. Buku ini terdiri dari enam bagian. Bagian awal penulis menjelaskan secara umum terkait konsep kebahagiaan meliputi pengertian kebahagiaan, konsep kebahagiaan dalam perspektif psikologi dan konsep kebahagiaan sufistik. Kemudian dilanjutkan dengan penjelasan konstruksi alat ukur beserta aplikasinya dalam membuat konstruksi alat ukur kebahagiaan sufistik. Konsep kebahagiaan sufistik di buku ini, diturunkan dari definisi sa’adah dalam terjemahan kitab kimiyatus sa’adah oleh K.H Hasan Bisri. Selain itu, penentuan konsep teoritik kebahagiaan juga dengan diskusi kepada ahli tasawuf di prodi TP, maupun beberapa kajian yang membahas kitab kimiyatus sa’adah yang tesedia secara online. Selain itu, tinjauan teoritis diperoleh dari beberapa sumber jurnal dan buku yang relevan dengan konsep kebahagiaan Al-Ghazali Selanjutnya, dari instrumen atau alat ukur yang terbentuk, dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Dalam buku ini juga dijelaskan bagaimana melakukan uji validitas dan uji reliabilitas menggunakan software SPSS. Pada bagian akhir, penulis memberikan contoh aplikasi uji validitas dan uji reliabilitas pada konstruksi alat ukur kebahagiaan sufistik menggunakan pendekatan Confirmatory Factor Analysis (CFA). CFA merupakan salah satu jenis dari metode analisis faktor yang digunakan untuk melakukan konfirmasi terhadap indikator yang dibuat apakah dapat mewakili sebuah konstruk. Penggunaan CFA pada buku ini menggunakan softwre SmartPLS.
  • Naskah sederhana yang hadir di hadapan pembaca ini adalah wahana silaturrahmi kami, Pengurus MUI Kota Semarang. Di sini, amanah MUSDA sudah mulai berproses, diantaranya akan mengunjungi umat Muslim di wilayah Kota Semarang dengan terbitan demi terbitan. Dengan terbitan diharapkan selain mudah disimak ketika hari Jum’at dan hari raya, naskahnya juga bisa dibaca secara berulang-ulang guna dipetik manfaatnya. Buku ini hadir di hadapan pembaca berkat bantuan dari banyak pihak. Untuk itu, atas segala uluran tangan bantuan, sudah selayaknya kami ucapkan terima kasih. Pertama, kepada Ibu Walikota dan segenap jajarannya yang atas atensinya telah memungkinkan aktivitas MUI Kota Semarang dapat berjalan dengan lancar. Kedua ucapan terima kasih disampaikan kepada segenap pengurus MUI Kecamatan, yang berkat kerjasama baiknya, memungkinkan kita bekerja secara optimal, termasuk dalam memproduk naskah tertulis.
Go to Top